5 Kesalahan Yang Sering dialami Oleh Para Pemula Bisnis

5 Kesalahan Yang Sering dialami Oleh Para Pemula Bisnis antaranya adalah :
1. Menawarkan produk ke bukan Target pasarnya.
2. Ingin cepat Closing sebelum adanya Trust (Kepercayaan)
3. Promosi di Media yang salah atau cara promosinya salah
4. Ingin Hasilya banyak, tapi prospeknya sedikit, dan
5. Menawarkan barang dengan keraguan.
Yuk kita bahas satu-satu ya ...

Pertama, Salah Bidik Taget
Pernah merasa gak? saat promosi tidak ada satu pun yang merespon, jangankan dapat pembeli, yang tanya-tanya saja tidak ada.
Atau pernah gak? Anda merasa produknya sudah keren, penawarannya sudah mantap, cara jualannya sudah benar, Anda juga memberikan bonus yang menggiurkan dan menggetarkan jiwa, tapi saat jualan hasilnya krik krik krik, alias gak ada yang penduli.
Pernah?
Jika itu yang pernah Anda alami, itu artinya anda sedang menawarkan produk anda ke orang yang salah.
Anda sedang berusaha menjual produk anda ke orang yang tidak peduli dengan apapun yang anda jual. Orang yang anda tawari tidak cuek, hanya saja mereka tidak merespon karena mereka bukan target pasar Anda. Di sadari atau tidak? setiap produk punya target pasar yang spesifik.
Produk mahal ada pasarnya tersendiri, produk murah ada pasarnya sendiri. Ada produk khusus pria, ada produk khusus wanita.
Ada produk untuk usia tertentu, ada produk untuk kondisi tertentu. Beda produk beda target pasarnya, karena itu, jualan produk anda ke orang-orang yang mungkin memiliki minat terhadap produk yang anda tawarkan. Ini sangat dasar sekali.
Jangan pernah menjual sesuatu ke orang yang tidak ada minat terhadap produk Anda, Capek
Kita harus sadar, semua orang bukan calon pembeli kita. Kita tidak bisa menawarkan produk kita ke semua orang atau kesembarangan orang.
Jika anda menawarkan ke semua orang, itu artinya anda tidak menawarkan ke siapa pun. Sebaliknya, jika Anda tahu siapa target pasar Anda dan Anda menawarkan produk anda ke mereka, itu akan memudahkan Anda menuju closing.
Menjuali ke orang yang bukan targetnya itu susah-sudah gampang, tapi menjuali ke orang yang memang tertarik, jelas lebih mudah.
Mana Pilihan Anda?
Lalu Apa Solusinya?
1. Tentukan dengan spesifik siapa Target pasar Anda. Semakin detail semakin bagus. Berapa Umurnya?
Apa Pekerjaan?
Jenis Kelamin?
Cara mengambil keputusan?
Karakternya?
2. Pikirkan tempat dimana mereka berkumpul (Bisa Online, Bisa Offline).
Apa nama komunitas mereka?
Page apa yang mereka ikuti di social media? Siapa tokoh kesukaan mereka?
Cari sampai dapat!

Kedua, Mengabaikan Faktor Trust
Sebelum belajar teknik-teknik jualan ini itu, atau belajar strategi membuat jualan laris manis coba sejenak tanyakan ke diri Anda.
Apakah saat menjual sesuatu, Anda sudah berusaha mendapat kepercayaan prospek Anda?
Banyak yang ingin jualannya laris manis, tapi tidak sedikit yang mengabaikan Trust.
Padahal Trust adalah fondasi dari penjualan.
Sampai kapanpun, calon pembeli tidak akan memberikan uang mereka jika mereka tidak percaya dengan penjualnya.

Lalu Apa Solusinya?
  1. Berikanlah manfaat ke pasar sebelum mulai jualan. (Kuasai produk yang ingin kita pasarkan) Atau jangan2 kita sendiri tidak tau kelebihan produk yang ingin dipasarkan
  2. PDKT dulu dengan prospek sebelum mulai promosi. 
  3. Jalin interaksi yang konsisten dengan mereka, jangan datang pas ada maunya saja.( Klo ada model begini, perbaiki dari sekrang...) Berarti sistem silaturahminya belum terbangun dengan benar/Hablum minannasnya belum berjalan sebagai mana mestinya.
  4. Utamakan kenyamanan calon pembeli, jangan memaksa saat menawarkan. 
  5. Kumpulkan testimoni kepuasan pembeli Anda sebelumnya.
  6. Bangun personal brand yang baik. Maksudnya anda harus betul menjiwai apa yg akan anda promosikan ke calon pembeli..
Ciri khas 
Jati diri
Artinya ketika orang lihat anda ada satu poin yg kliatan di pikiran mereka tanpa harus anda promosikan..

Contoh paling mudah begini..
Anda tau calek kan...
Nah ketika anda liat si A .
Si Anak tersebut personal brandnya sebagai calek..
Knp anda tau dia itu calek...
Jawabanya karena baliho,spanduk,poster,kalendernya  dia di mana-mana,kesannya yg timbul di masyarakat lingkungannya apa...

Oh Si A tersebut personal brand nya sudah melekat sebagai calek..

Begitulah personal brand yg harus anda bentuk pada diri anda tentang produk yg akan anda tawarkan ke orang lain..artinya ketika orang lihat anda..orang secara otomatis akan faham bahwa personal brand nya anda adalah sebagai apa...
Apakah A
Apakah B
Apakah C dst...

Tanpa Kepercayaan mustahil ada penjualan
Jika Anda ngotot jualan tapi sebelumnya Anda tidak berusaha mendapatkan Trust dari pasar, maka Anda harus siap menelan kenyataan pahit.
Seperti banyak orang janji transfer, tapi ujung-ujungnya gak jadi. Atau pembeli hanya bertanya berapa harganya, setelah itu mereka kabur tidak meninggalkan jejak, hehe.
Sebaliknya, jika calon pembeli Trust ke Anda, maka Anda tidak perlu promosi yang bombastis, cukup sedikit memberi info maka akan closing. Produk yang mahal, akan tetap terjual. Mereka membeli lebih banyak, bahkan mereka akan memaafkan sedikit kesalahan Anda jika mereka sudah percaya dengan Anda.
Itulah gunanya Trust dalam penjualan.
Jadi, tugas pertama Anda sebelum mulai jualan adalah mendapatkan Trust calon pembeli.
Lanjut..

Ketiga, Salah Media dan Salah Caranya
Maksudnya adalah promosilah di media yang tepat.

Di Indonesia tidak ada media promosi yang terbaik, yang ada adalah Media Promosi yang tepat. Tepat artinya bisa menghubungkan kita dengan target pasar.
Percuma jika kita promosi tapi targetnya gak tau penawaran kita, hehe.
Setiap pasar punya media kesukaan. Ada target pasar yang suka nonton TV, artinya promosi di Media TV adalah keputusan yang tepat. Dan ini macam-macam. Ada yang suka baca Koran, ada yang suka menggunakan social Media, ada yang suka berkomunikasi dengan social messenger, Intinya beda pasar, beda Media promosinya.
Kesalahan ketiga yang di lakukan banyak orang saat berjualan adalah mereka terlalu memaksakan menggunakan media yang bahkan itu tidak di gunakan oleh target pasarnya.
Setiap pasar, punya media favorit. Nah tugas kita adalah promosi disana.

Jika Target pasar kita menggunakan WA, maka kita promosinya menggunakan WA, jangan ngotot menggunakan Telegram.
Atau jika Target pasar kita pengguna aktif Instagram, nah kita Promo disana, bukan di Facebook.
Selain salah memilih media promosi, kesalahan yang sering dilakukan berikutnya adalah tidak paham cara mengoptimalkan media promosinya.
Padahal, beda media, beda cara promosinya.
Kita tidak bisa menyamakan cara promo di BBM dengan strategi Promo di LINE, ini berbeda.

Nah, jika tidak optimal cara menggunakannya, tidak optimal juga hasilnya.

Lalu Apa Solusinya?
  1. Carilah Media yang paling banyak di gunakan oleh target pasar Anda. Anda bisa melakukan riset atau melihat media promosi yang digunakan kompetitor yang menjual produk sejenis dengan Anda.
  2. Pelajarilah cara mengoptimalkan media tersebut. Caranya dengan baca buku, atau ikut kursusnya. Keluar uang sedikit untuk dapat uang lebih banyak tidak masalah.

Jika ingin menambah angka penjualan, rumus nya mudah.
Jawabannya adalah “perbanyak saja prospeknya”.
Ok, pahami ke-3 point itu dulu...insyAllah besok kita lanjut lagi ya..
Next Post Previous Post
1 Comments
  • michelle
    michelle August 10, 2019 at 2:52 PM

    Izin promo ya Admin^^
    bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
    mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
    mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik dan menguras emosi
    ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
    add Whatshapp : +85515373217 ^_~

Add Comment
comment url